Thursday, June 7, 2012

Sebuah Cinta yang biasa untuk seseorang yang luar biasa

Posted by D E B B I E at 5:22 AM 0 comments
Namanya BAI FANG LI. Pekerjaannya adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya. Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi dia memiliki semangat yang luar biasa dalam menjalani hidupnya meskipun dia hanya bekerja sebagai tukang becak saja.


Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk tua yang nyaris sudah mau rubuh, di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Gubuk itu hanya merupakan satu ruang kecil dimana ia biasa merebahkan tubuhnya beristirahat, di ruang itu juga ia menerima tamu yang butuh bantuannya. Dan apapun yang ada di dalam gubuknya itu hanyalah berisikan barang-barang yang sangat sederhana.



Bai Fang Li tinggal sendirian digubuknya. Dan orang hanya tahu bahwa ia seorang pendatang. Tak ada yang tahu apakah ia mempunyai sanak saudara. Tapi nampaknya ia tak pernah merasa sendirian, banyak orang yang suka padanya, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong. Tangannya sangat ringan menolong orang yang membutuhkan bantuannya, dan itu dilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan atas semua kebaikannya itu.




Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya, sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan dan minuman yang layak untuk dirinya dan membeli pakaian yang cukup bagus untuk menggantikan baju tuanya yang hanya sepasang dan sepatu bututnya yang sudah tak layak dipakai karena telah robek. Namun dia tidak melakukannya, karena semua uang hasil penghasilannya disumbangkannya kepada sebuah Yayasan sederhana yang biasa mengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin. Yayasan yang juga mendidik anak-anak yatim piatu melalui sekolah yang ada.Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.



Ceritanya dimulai ketika suatu hari ia baru beristirahat setelah mengantar seorang pelanggannya. Ia menyaksikan seorang anak lelaki kurus berusia sekitar 6 tahun yang yang tengah menawarkan jasa untuk mengangkat barang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyongan menggendong beban berat dipundaknya, namun dengan semangatnya, ia melakukan tugasnya. Dan dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar dimukanya, ia menyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu, dan dengan wajah menengadah ke langit bocah itu berguman, mungkin ia mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu. Yang membuatnya heran, anak itu mencari makanan dengan cara mengais-ngais sisa makanan di tempat sampah. Padahal anal itu memiliki uang yang cukup untuk membeli makanan.



Beliau pun akhirnya menghampiri anak kecil itu dan betapa terharunya ia ketika mengetahui bahwa uang yang dia dapatkan ternyata untuk adik-adiknya yang masih berusia 4 dan 5 tahun. Dia pun akhirnya mengantar anak itu ke rumahnya dan ia semakin terharu mendapati keadaan rumahnya yang tak jauh beda dengan keadaan gubuknya dan mereka hanya tinggal bertiga sebagai seorang pemulung, tanpa orangtua yang pergi entah kemana. 

Bai Fang Li kemudian membawa ke tiga anak itu ke Yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Pada pengurus yayasan itu Bai Fang Li mengatakan bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semua penghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkan makanan dan minuman yang layak dan mendapatkan perawatan dan pendidikan yang layak. Sejak saat itulah Bai Fang Li menghabiskan waktunya dengan mengayuh becaknya mulai jam 6 pagi sampai jam delapan malam dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang. Dan seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewa gubuknya dan makan siangnya serta  untuk makan malamnya, seluruhnya ia sumbangkan ke Yayasan yatim piatu itu. 

Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, ditengah kesederhanaan dan keterbatasan dirinya. Merupakan kemewahan luar biasa bila ia beruntung mendapatkan pakaian rombeng yang masih cukup layak untuk dikenakan di tempat pembuangan sampah. Hanya perlu menjahit sedikit yang tergoyak dengan kain yang berbeda warna. Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perduli dengan cuaca yang silih berganti, ditengah cuaca dingin atau dalam panas matahari yang sangat menyengat tubuh kurusnya.

“Tidak apa-apa saya menderita, yang penting biarlah anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Dan saya bahagia melakukan semua ini…,” katanya bila orang-orang menanyakan mengapa ia mau berkorban demikian besar untuk orang lain tanpa peduli dengan dirinya sendiri. Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, sehingga hampir 20 tahun Bai Fang Li menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu. 

Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya. Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000. 
Bai Fang Li berkata “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang 
terakhir yang dapat saya sumbangkan……” katanya dengan sendu.
Semua guru di sekolah itu menangis……..

Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan. Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan disepanjang hidupnya uang sebesar RMB 350.000 (kurs 1300, setara 455 juta rupiah, jika tidak salah) yang dia berikan kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin. Foto terakhir yang orang punya mengenai dirinya adalah sebuah foto dirinya yang bertuliskan ” Sebuah Cinta yang istimewa untuk seseorang yang luar biasa”.




Tuesday, May 15, 2012

yea, i wanna cry . NOW!!!!!

Posted by D E B B I E at 11:05 AM 0 comments


alesan yg gak mutu bwt sedih dan pengen nangis sih benernya . tapi mw gimana lagi?? harapan ikutan summer course di utrecht ilang , ya walopun ga ada tragedi ini pun aku jg ga yakin bakal bisa kesana .
       gara -gara ketiduran dan kebangun mepet sama tenggat waktu submit bwt kompetisi ini, dan tulisan yg belum aku post di blog karena berbagai alesan, akhirnya link yg aku kasih ke mereka SALAH. TOTAL !!!!! emng karena cepet2 ngliat jam di pojok kanan bawah di layar komputer uda nunjukin jam 11.58 , padahal emg tenggat waktunya jam 11.59 uda di submit, akhirnya aku panik gajelas . alhasil aku back lg dan benerin link yg salah, tapi.............. udah jam 12.01 .emg kesalahanku, aku terlalu mentingin penampilan dengan ngasi gambar2. padahal merka jg gabutuh gambar, tp lebih ke tulisannya. 


Dan aku gatau harus gimana lagi. mw nangis, jg uda terlanjur, mw sedih ya emg salahku sendri......


mikir-mikir agak lama, aku inget sama renungan yg aku pikirkan bertahun-tahun yang  lalu. Tuhan itu pasti memberi yang terbaik buat kita. Yang terbaik buat kita belum tentu terbaik buat Tuhan, dan yang terbaik buat Tuhan kadang memang ga pas di hati kita. namun, apapun yang Tuhan berikan buat kita itu pasti deh bakalan jadi yg terbaik ujung-ujungnya. 
Nah, abis merenung agak lama dan berpikir bermenit-menit dan ngabisin ratusan detik, akhirnya pikiranku rada enteng dan ga mikir soal summer course tadi.
Kalo seandainya aku bisa ke Utrecht bwt summer course di sana, ya aku tau apa yg aku lakuin. i'll shout out loud anda say "THANK YOU LORD. YOU ROCK. . Hallelujah,"
Tapi kalo ga kesanapun selain karena artikel yg jelek, telat submit dan memang karena uda dalam kategori payah, aku jga bakalan tetep bersyukur. Memang di setiap doaku aku gaperna bilang ,"Tuhan aku pengen blahblablah... tolong kabulin ya," Engga sama skali. tiap berdoa aku cuman blg ."Tuhan berikanlah yang terbaik untukku," titik ga pake a,b,c sampe z. yauda itu udah cukup. 

Buat kompetisi ku ini ya semua aku serahin sama Tuhan. kalo pun ga menang ya gapapa, tetep bersyukur, kalo menang ya Puji Tuhan *sambil lompat-lompat girang*. 
and now, i can smile again and give you more kiss and hugs :*


Sebuah "Kayuhan" yang Membawa Perubahan

Posted by D E B B I E at 9:57 AM 0 comments
The journey of life is like a man riding a bicycle. We know he got on the bicycle and started to move. We know that at some point he will stop and get off. We know that if he stops moving and does not get off he will fall off. ~ William G. Golding


Banyak orang berpikir, jika di negara mereka sudah mampu menghasilkan sesuatu dalam tanda kutip hal-hal yang berbau kemewahan, maka mereka atau negara itu sudah meyakini bahwa taraf hidup mereka sudah lebih baik. Contohnya saja dengan banyak berdirinya gedung-gedung bertingkat, mobil-mobil mewah yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat dari suatu negara, lalu kekayaan alam yang mereka bangga-banggakan meskipun sudah terbuang untuk hal-hal yang tidak penting. Apakah dengan segala sesuatu yang berbau kemewahan itu kita sudah harus berbangga diri tanpa melihat kualitas hidup dari penduduk di negara tersebut?
Terkadang orang menyepelekan hal-hal yang berbau sederhana. Tetapi apakah akan selamanya seperti itu? Dengan hidup sederhana bukan berarti kualitas hidup kita buruk.
Dan dari kesederhanaan itu, setiap jiwa dalam diri manusia mampu mengubah negara menjadi lebih baik. Bahkan bukan negaranya saja, tetapi mereka juga bisa mengubah bumi dengan berbagai macam rasnya. Dan sebenarnya apa hal sederhana yang kedengarannya sangat luar biasa itu??
Yeah, jawabannya adalah sebuah sepeda. Bukan sepeda dengan mesinnya yang bisa mengantarkan setiap orang berpindah dengan cepatnya dari lokasi A menuju lokasi B. Bukan itu! Lebih tepatnya adalah sebuah sepeda kayuh. Di Belanda, sepeda atau fiets ini bukanlah suatu hal yang bari lagi. Entah budaya turun temurun atau memang sudah menjadi sebuah kebiasaan penduduk Belanda untuk menggunakan fiets kemanapun mereka pergi.



Setidaknya setiap orang di sana memiliki sepeda di setiap rumahnya. Dan penggunaan sepeda ini di dukung oleh negara mereka sendiri. Terbukti setiap kali menghentakkan kaki di sana dan menyusuri setiap jalanan yang ada di Belanda, pasti akan di temui jalur khusus untuk sepeda lengkap dengan rambu-rambunya. Bahkan kendaraan bermotor wajib memberikan kesempatan bagi pengguna sepeda untuk melintas terlebih dahulu.
Waow. Ternyata penduduk Belanda memiliki toleransi yang tinggi antar pengguna jalan. Oleh sebab itu pengguna sepeda merasa aman dan nyaman saat berkendara di sepanjang jalanan kota-kota di Belanda.
Apabila di jalanan di tanah air di sesaki dengan puluhan kendaraan bermotor dan bermacam-macam gas yang dapat menimbulkan polusi udara, di sana udara bersih dengan sedikit polusinya atau mungkin jarang bisa kita hirup sepuasnya. Karena memang pengguna sepeda di sana lebih banyak di bandingkan dengan pengguna kendaraan bermotor. Di setiap tempat seperti stasiun, sekolah, universitas, restoran dan masih banyak tempat-tempat menarik di sana yang memiliki parkir khusus untuk sepeda.
Bahkan semakin hari jenis-jenis sepeda semakin berkembang di negeri yang terkenal dengan kincir anginnya itu. Dari sepeda yang bisa mengangkut barang-barang, bayi atau anak-anak balita, dan bisa juga peliharaan mereka di angkut di sebuah tempat yang memang tersedia untuk itu semua.

Nah, karena banyaknya pengguna sepeda dan kecilnya jumlah pengendara kendaraan bermotor di Belanda, bisa di pastikan polusi di sana berkurang sangat banyak di bandingkan dengan di tanah air. Oleh karena kebiasaan mereka bersepeda, maka mereka bisa mencegah global warming yang ramai terdengar akhir-akhir ini. Jadi untuk penyelamatan dunia bukan hanya dengan mematikan lampu, atau melakukan penghijauan saja. Tetapi masing-masing dari kita memang harus memiliki suatu kebiasaan yang dapat menjadikannya sebagai suatu teladan yang baik.

Tuesday, April 24, 2012

I'm sorry cause I ❤ you

Posted by D E B B I E at 6:10 AM 0 comments

Sudah terlalu terik untuk menyebutnya sebagai pagi. aku masih berusaha membuka mataku dan menembus sinar matahari yang dapat kulihat dari jendela besar di dalam kamarku. aku sadar alarm ponselku sudah berkali-kali berbunyi nyaring dan aku lebih memilih untuk menekan "Snooze" daripada bangun dan mematikannya. sebelum alarm berbunyi begitu nyaringnya pukul 5 pagi tadi, aku sudah mengeluarkan banyak sekali umpatan di balik bantal minnie mouseku. Hari ini aku tidak ingin pergi ke sekolah. Titik !  Aku juga tidak ingin mengatakan pada siapapun apa alasanku menjadi seperti ini. tanpa membicarakannya pun teman-temanku juga pasti sudah akan tahu, maksudku hanya teman-teman terdekatku bukan semuanya. Dan aku juga tidak ingin berbicara dengan siapa pun, untuk hari ini saja. dan kuharap ini bisa membantuku untuk.......

    "Sayang, kau tidak bergegas pergi ke sekolah?"tiba-tiba Ibuku sudah berdiri di ambang di pintu dan sempat mengagetkanku. Aku sedikit trelonjak dan beranjak dari tempat tidurku. Aaah, aku hampir lupa. aku masih tinggal dengan orangtuaku dan mereka akan marah besar kalau aku tidak pergi ke sekolah karena hal yang sepele. Okay, aku akan berusaha seolah tidak terjadi apa-apa.
      "Iya Ma, Icha baru akan ke kamar mandi,"jawabku sambil berusaha tersenyum, meskipun itu sangatlah susah. Sungguh ! ! Di saat seperti ini bagiku tersenyum adalah hal tersulit di bandingkan dengan pelajaran fisika yang setiap harinya aku terima di sekolah. 
      "Kalau begitu Mama siapkan sarapan dulu ya,"setelah mengakhiri kalimatnya beliau pun menutup pintu kamarku dan segera pergi menuju dapur, sedangkan aku masih terdiam di dalam kamar. 

aku masih menanti sesuatu yang sudah membuatku terbiasa. setidaknya aku merindukannya kembali dan ingin.... ingin mengulangnya lagi. Tapi sudah tidak bisa dan seharusnya aku memang sadar akan hal itu.




TO BE CONTINUED   

Friday, March 16, 2012

Perhaps Love

Posted by D E B B I E at 9:09 PM 0 comments



Perhaps Love

don't remember when it happened
i'd get dizzy just thinking about you
bcause my thoughts kept streching, my heart was surprised
it's a little awkward that I keep saying to you that it's nothing 
and that my heart's just trifling

Is this Love   ???
and if you feel the same way, is the beginning ???
my heart keeps saying it loves you and the more the world listens
the louder it yells it
why is it just now that I hear it ?
that the love has been found us so we might be together




even if i try to explain my feelings, the only true way to understand
would be to become me and feel them
I'm already indise of you, just how you're inside of me
I don't know if we've gotten used to the meaning between us

Now that I think about it, there were so many moments of fluttering
I'll make up for all the time lost
I'll be with you and give you only good memories
So in return you can't leave me
Even the slightest moments make me feel uneasy
Stay with me
I'm loving you   until then
Like this already







Thursday, March 15, 2012

Remember When it Summer

Posted by D E B B I E at 6:54 AM 0 comments
I remember about this, when suddenly my eyes on a document that keeps the memories of this. I remember when I've broke up with my EX , and this photo I took when I was 17 years with one of my bestiest. xo 



















nothing special, but i dunno why i love these :*






 

ROSE of the BEE Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review